Pada Sabtu 13 Februari lalu, DOKU kembali mengadakan
workshop gratis bagi para pelaku bisnis e-commerce yang tengah mengembangkan
bisnisnya. Seperti yang kita tahu, DOKU merupakan sebuah perusahaan pembayaran
online yang sudah cukup ternama. Doku mengundang 3 pembicara sekaligus, yaitu:
Danny Baskara, Founder dan CEO Evoucher.co.id, Andhika Satya, CEO gCloud
Indonesia, dan Ridho Irawan, seorang pebisnis yang sudah malang melintang di
dunia e-commerce. Penasaran, apa saja sih yang dibahas 3 pebisnis itu dalam
mengupas bisnis online di Indonesia?
- Dropshipping ala Danny Baskara
Danny Baskara adalah pemilik bisnis Evoucher.co.id
yang 90% produknya berupa jasa penjualan voucher. Evoucher.co.id merupakan
situs semi marketplace, cukup banyak promo menarik yang diupdate setiap harinya
yang kebanyakan adalah voucher diskon untuk berbelanja, makan di restoran, menginap
di hotel, berkaraoke, sampai traveling. Ia memulai bisnis sejak tahun 2010 di
rumah kontrakan berukuran 3 x 3 meter saat masih dibantu oleh stafnya yang
berjumlah 1 orang.
Semua hal tentang bisnis melalui dropshipping
dia kupas tuntas, mulai dari kelebihan sampai kekurangannya. Menurutnya,
dropshipping merupakan sebuah pilihan bisnis yang cukup efektif, mengingat untuk
dapat menjalaninya, penjual tidak harus mengeluarkan modal. Bila ada order, seller cukup memforward pesanannya
kepada supplier, untuk dikirim
langsung dari tempat supplier dengan
pengirim atas nama seller. Risikonya
pun kecil, seller tidak perlu
menyetok produk. Sehingga tidak perlu khawatir akan produk yang tidak laku dan
menjadi stok mati. Selain itu, list produk juga bertambah cepat, sehingga seller mempunyai banyak pilihan variatif
yang akan ditawarkan kepada konsumen setiap waktunya.
Namun ternyata bisnis melalui
dropshipping juga memiliki beberapa kelemahan. Seorang seller tidak dapat mendapatkan margin besar karena ia hanya
mengambil komisi sekian persen dari tiap produk yang terjual. Keuntungan
terbesar sudah pasti ada pada pihak supplier,
selain sebagai pemilik, ia yang mengetahui seluk-beluk produk sejak ia
memproduksi atau sejak ia mendapat dari tangan pertama. Kelemahan lainnya,
produk yang dijual seller pasti akan
banyak dijual oleh seller yang juga
melakukan droshipping. Sehingga ruang gerak seller
menjadi cukup sempit karena sudah banyak kompetitor.
Untuk itulah, Danny Baskara
memberikan tips bagi pelaku bisnis yang menjalani sistem dropshipping agar tetap
survive dengan bisnisnya. Pertama, product list & description. Seorang reseller harus bermain pada ranah copy writing agar setiap produk memiliki
daya jual yang tinggi. Tulis deskripsi yang lengkap, kelebihan produk, dan
benefit yang akan didapatkan buyer bila
membeli produknya. Hindari meng-copy
paste dari website lain, karena malah akan mencoreng nama baik pelaku
bisnis tersebut. Bila tidak mampu menulis dengan baik, minta tolong orang lain
atau meng-outsorce orang yang
berkompeten dalam bidang copy writing di
bidang pemasaran bisnis. Kedua, customer
management. Ini yang sangat penting bagi setiap pelaku bisnis, termasuk reseller atau dropshipper. Seorang seller harus
menjalin komunikasi dengan customer pasca
melakukan order. Tanyakan apa dia puas dengan produk, pelayanan, pemackingan
barang, sampai proses pengiriman. Bila kurang puas, seller harus meminta maaf dan akan mengevaluasi agar dalam
transaksi mendatang tidak terjadi hal serupa. Entah itu feedback positif atau negatif, seller
tetap harus merespons. Bahkan menurut Danny, seller harus senang bila mendapat feedback negatif atau melayani customer
yang marah. Dengan banyaknya feedback
negatif, seller dapat selalu
mengevaluasi konten dan pelayanan, sehingga bisa diketahui apa yang kurang dan
mesti selalu dibenahi.
- Andhika Satya: “Pengelolaan persediaan inventori itu penting.”
Aplikasi apa yang telah dibuat Andhika
Satya sehingga mampu mempermudah pelaku bisnis dalam mengelola bisnisnya? Kemudahan
itu bernama gCloud, ia merupakan solusi yang dapat mengelola alur pengadaan
hingga penjualan barang sebuah perusahaan sehingga dapat lebih tertata dan
rapi. Pengelolaan ini penting, apalagi bila bisnis Anda sudah cukup besar
dengan mempunyai gudang sendiri. Tanpa ada penunjang yang memonitor barang
masuk dan keluar, Anda akan kewalahan saat sudah tiba waktunya stock opname.
Itulah tujuan gCloud lahir. gCloud
dapat memastikan keseimbangan barang yang masuk dan keluar sampai memastikan
pengiriman barang kepada konsumen dengan tepat waktu. gCloud merupakan sebuah
sistem, yang secara otomatis “memahami” bisnis Anda agar tumbuh menjadi lebih
baik. gCloud dapat menakar kapan Anda harus mulai restock barang kembali karena stok menipis, kapan Anda harus
menyetop supply ke gudang karena persediaan
masih tinggi. gCloud ibarat sebuah mesin akuntansi otomatis, sehingga tidak
perlu orang yang ahli akuntansi untuk menggunakannya. Namun sejauh ini target
utama gCloud hanya perusahaan besar di bidang retail dan distribusi yang sudah
memiliki banyak divisi, bukan UKM dengan skala yang masih kecil. Itulah yang
dipaparkan Andhika Satya pada workshop sabtu lalu.
- Bedah Dapur E-commerce oleh Ridho Irawan
Sebagai seorang pebisnis produk
rumah tangga, Ridho Irawan membongkar dapur bisnisnya sendiri. Produk-produknya
bisa ditemui di supplier.id, yang mana 90% jenis produknya adalah produk
import, dan 10% produk lokal dengan jenis pakaian dan makanan. Ia sudah
memiliki 13 orang karyawan, dengan transaksi penjualan mencapai 300 transaksi
per hari. Dan margin antara Rp 10.000,- hingga Rp 50.000,- tiap transaksi. Semua
produk yang dia impor berasal dari China. Di sana, dia dibantu oleh rekannya
yang telah dia percaya sejak lama untuk terus men-supply barang jika sudah waktunya dia melakukan order.
Semua divisi yang bekerja di bawah
arahannya ia bedah satu per satu. Pertama, yang mengelola urusan finance. Di posisi ini terdapat 2
personel, bagian kasir dan akunting. Bagian kasir bertugas mengeprint invoice 4
rangkap yang nantinya akan diberikan kepada beberapa orang. 1 rangkap ia pegang
sendiri, 1 rangkap dipegang oleh bagian gudang, 1 rangkap dipegang oleh bagian
operasional, dan 1 rangkap lainnya yang akan disertakan dalam pengiriman paket
untuk dikirim kepada pemesan. Sedangkan bagian akunting adalah bagian yang
mengatur keuangan perusahaan, mulai dari pemasukan sampai pengeluaran.
Kedua, bagian operasional. Di bagian
ini terdapat bagian pick dan pack. Bagian pick bertugas menjemput barang di gudang yang produk-produknya
sudah didigitalisasi, sehingga tim pick tidak
kesulitan dalam mencari barang yang jumlahnya ribuan. Unsur yang harus
diperhatikan dalam penempatan barang adalah item, jumlah, dan lokasi. Selanjutnya
tim pick akan memberikan barang
kepada tim pack untuk dikemas dan
dipacking sedemikian rupa. Karena perusahaannya sudah bekerja sama dengan jasa
pengiriman, jasa pengiriman itu yang akan menjemput barang ke tempat untuk
selanjutnya dikirim ke tujuan.
Ketiga, marketing. Bertugas melakukan
promosi dari mulai promosi kepada target market, reseller, sampai ke
perusahaan-perusahaan besar yang ingin membeli produk dalam jumlah besar. Salah
satu perusahaan yang telah menggunakan produk-produk supplier.id adalah
Indosat.
Keempat, bagian IT (Information Technology). Bertugas me-maintance website supplier.id dan melindunginya dari serangan
hacker. Ridho Irawan mengharuskan SDMnya di bagian IT ini untuk memiliki bakat copy writing guna pengembangan pemasaran
bisnisnya.
Ridho mengatakan, untuk bagian tertentu, karyawannya
tidak perlu pintar. Yang penting mau bekerja dan punya attitude baik terhadap atasan dan rekan kerja, guna terciptanya
suasana kerja yang kondusif. Apalagi hari kerja perusahaannya dari Senin sampai
Sabtu. Hanya libur pada hari Minggu. Sehingga suasana kerja yang baik sangat
dibutuhkan karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor dibanding
di rumah.
Itulah bagian dari hasil workshop yang
diselenggarakan oleh DOKU. Semoga bermanfaat untuk pengembangan bisnis Anda.
0 Response to "Workshop Kupas Tuntas Dropshipping dan Pengelolaan Bisnis Online"
Posting Komentar